Bagaimana Mempersiapkan Dana Darurat Untuk Keluarga?

Dana darurat, sebagaimana namanya yaitu dana yang disiapkan untuk dipakai pada ketika keadaan darurat. Ligwina Hananto, seorang financial planner mengibaratkan dana darurat sebagaimana "bumper" yang berfungsi melindungi keuangan keluarga dari kerusakan yang lebih parah kalau kalau mengalami resiko tabrakan.

Mengapa dana darurat harus ada dalam perencanaan keuangan keluarga? Karena seringkali kita tidak mempunyai dana khusus untuk keadaan darurat mirip contohnya kondisi PHK. Mungkin kita sudah mempunyai kebiasaan menabung secara konsisten, namun dana tabungan kita biasanya tersimpan menjadi satu dengan rekening gaji, belanja bahkan investasi sekaligus, sama sekali tidak kita pisahkan. Padahal bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, bahkan di BUMN sekalipun kondisi ini tetap memungkinkan terjadi. Ingat bencana Merpati Airlines? Lalu bagaimana Anda mengantisipasinya?

Ilustrasi Dana Darurat - Source: Freepik.com

Pakai uang tabungan? Cari pekerjaan lain? Atau alternatif lain.. jual aset misalnya? Pertanyaan-pertanyaan itu biasanya terlontar oleh sebagian dari Anda. Ada yang sama jawabannya, ada juga yang tidak. Dan bahkan ada yang bingung, tidak punya tanggapan sama sekali. Masing-masing orang punya pemikirannya sendiri.

Inti dari jawabannya bahwasanya sama, Anda butuh dana pengganti secepat mungkin untuk menggantikan penghasilan Anda. Itulah gunanya dana darurat. Kondisinya juga tidak hanya untuk PHK saja, kondisi lain yang sanggup Anda lakukan dari pos dana ini contohnya terjadi kerusakan kendaraan beroda empat yang cukup parah di tengah jalan, sehingga Anda butuh membeli spare part yang cukup mahal di bengkel, butuh uang juga kan?

Kondisinya sanggup majemuk tergantung pada persepsi kita, sedarurat apa kondisinya. Yang terpenting, apabila itu terjadi, apakah kita mempunyai dana untuk mengatasi kondisi darurat tersebut? Apakah kita sudah benar-benar menyiapkannya? Jika sudah, kemudian bagaimana dan seberapa besar sebaiknya penyimpanan dana darurat yang baik?

Pertama, sesuai dengan tujuannya, penempatan dana darurat sebaiknya dilakukan pada instrumen keuangan yang mempunyai 3 kriteria dasar yakni, aman, gampang dan cepat diakses, serta likuid. Misalnya tabungan dengan akomodasi ATM. Jika Anda membutuhkan dana darurat, Anda sanggup dengan segera pergi ke ATM terdekat untuk mencairkannya.

Atau boleh juga dalam bentuk suplemen emas atau logam mulia yang disimpan di rumah. Saat kondisi darurat terjadi, Anda tinggal bawa ke toko emas untuk dijual, namun tentu saja likuiditasnya lebih rendah dari uang di rekening tabungan sebab Anda harus ke toko dulu. Bagaimana jikalau Anda butuh uang jam 12 malam? Apakah ada toko emas yang buka? Walaupun demikian, penyimpanan dana darurat sendiri boleh saja Anda lakukan di tabungan, deposito, reksadana pasar uang, atau emas sekalipun, yang penting Anda paham masing-masing konsekuensinya.

Kedua, berapa besar dana darurat yang harus disiapkan? Pakar perencana keuangan menyarankan pilihannya antara angka 3, 6 atau 12. Maksudnya yaitu 3 atau 6 atau 12 kali pengeluaran bulanan. Jika Anda yaitu seorang single, maka sediakan dana darurat minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Jika Anda telah berkeluarga dengan satu anak, minimal 6 kali pengeluaran bulanan. Jika Anda berkeluarga dengan dua anak atau lebih, maka sebaiknya sediakan dana darurat 12 kali pengeluaran bulanan.

Itu yaitu saldo yang menjadi target. Artinya, dengan cara begini, ketika Anda tidak mempunyai pekerjaan, itu artinya berapa bulan keluarga Anda sanggup hidup tanpa adanya pekerjaan. Prinsipnya jikalau keluarga mempunyai jumlah anak yang lebih banyak, maka bumper (dana darurat) juga perlu lebih tebal.

Jika Anda mempunyai pertanyaan seputar topik bagaimana mempersiapkan dana darurat untuk keluarga Anda, silakan hubungi saya melalui form contact. Selamat menyiapkan dana darurat!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana Mempersiapkan Dana Darurat Untuk Keluarga?"

Posting Komentar