Tren Kanker Paru Asia Tertinggi Di Dunia

Tren kanker paru ternyata mulai menyita perhatian dunia sebagaimana telah dilaporkan oleh DetikHealth diawal Maret tahun ini. Meskipun kasusnya ditemukan hampir di seluruh belahan dunia, namun hasil riset GLOBOCAN terkait Cancer Incindence and Mortality Worldwide 2012 menawarkan Asia sebagai penyumbang terbesarnya.

Tren Kanker Paru - image source: health.kompas.com

Prof Li Zhang, Professor of Medical Oncology dari Sun Yat Sen University Center Guangzhou menjelaskan, lebih dari separuh masalah kanker paru dunia ditemukan di Asia. Kasus terbanyak ditemukan di Asia Timur. Urutan negara dengan masalah kanker paru tertinggi di Asia yakni Taiwan (47,6 per 100.000 orang); Korea Selatan (44,2 per 100.000 orang); China (36,1 per 100.000 orang); Korea Utara (28;8 per 100.000 orang); dan Jepang (24,6 per 100.000 orang).

Namun bukan berarti daerah Asia lainnya tidak dihantui penyakit ini. Data GLOBOCAN juga menawarkan adanya kenaikan tren di Asia Tenggara dan Asia Tengah. Armenia (35,9 per 100.000 orang); Kazakhstan (27,9 per 100.000 orang); dan Israel (21,2 per orang) tercatat sebagai penyumbang terbesar.

Sedangkan di Asia Tenggara, citra trennya hampir menyerupai dengan di Asia Timur, yaitu lebih merata. Mulai dari Singapura (24,9 per 100.000 orang); Thailand (20,9 per 100.000 orang); Filipina (19,3 per 100.000 orang); Malaysia (17,9 per 100.000 orang) dan tak ketinggalan Indonesia dengan insidensi mencapai 16,3 per 100.000 orang.

Menurut data WHO 2014, insidensi kanker pada laki-laki Indonesia untuk jenis kanker paru-paru mencapai 25.322 orang dengan profil mortilitas sebesar 21,8 persen atau 103.100 orang, dan perempuan sebanyak 9.374 orang dengan profil mortilitas 9,1 persen atau 92.200 orang. Sebagian besar disebabkan oleh tingkat konsumsi rokok Indonesia merupakan tiga besar dunia untuk kanker paru jawaban aktivitas merokok aktif maupun pasif.

Belum lagi bila penyakit ini tak segera tertangani. Tidak menutup kemungkinan akan menjadikan kematian. Dalam kesempatan terpisah, Gerd Stehle, MD, PhD, Vice President Medicine Therapeutic Area Oncology Boehringer Ingelheim mengungkapkan sebagian besar masalah kanker paru yang ditemukan sudah berada pada advanced stage atau stadium lanjut, sehingga peluang hidupnya menjadi kecil.

"20,8 kematian di Asia diakibatkan oleh kanker paru. Itu nomor satu untuk penyebab kematian laki-laki dan nomor dua untuk wanita," imbuh Zhang.

Cancer.org mencatat, kebiasaan merokok masih menjadi faktor risiko teratas dari kanker paru, diikuti oleh paparan asbestos, radon dan polutan udara menyerupai yang terjadi di China, dan sebagian kecil disebabkan oleh riwayat kanker yang ada dalam keluarga. Namun mempunyai riwayat tidak berarti akan menciptakan seseorang terjangkit kanker. Hanya saja paparan rokok, baik aktif maupun pasif sanggup memperbesar risikonya.

Namun sebagaimana dikatakan oleh Mark Woodward, profesor dari George Insitute for Global Health, , semakin banyak orang-orang di Asia Tenggara yang mempunyai banyak uang, pada kesudahannya mereka masuk ke pola makan salah dan semakin merubah gaya hidup mereka.

Sebagai contoh, bila Anda mempunyai uang lebih, Anda akan mengeluarkan uang membeli masakan cepat saji. Ketika punya mobil, Anda tidak berjalan kaki atau bersepeda ke kantor, tapi mengendarai mobil, dan kemungkinannya Anda juga merokok.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tren Kanker Paru Asia Tertinggi Di Dunia"

Posting Komentar